Rabu, 05 Desember 2012
siklus hidup jamur merang
03.39 | Diposting oleh
Unknown |
Edit Entri
siklus hidup jamur merang
Siklus Hidup Jamur Merang (Volvariella
volvaceae)
Regnum : Plantae
Divisio :
Mycota
Subdiviso : Eumycetes
Class
: Basidiomycetes
Subclass :
Homobasidiomycetes
Ordo
: Agaricales
Famili :
Pluteaceae
Genus :
Volvariella
Spesies : Volvariella volvacae
Jamur merang merupakan jamur yang tumbuh didaerah tropika dan membutuhkan
suhu dan kelembaban yang cukup tinggi berkisar antara 30 -38 derajat C dalam
krudung atau kumbung. Kelembaban relatif yang diperlukan adalah berkisar antara
80% sampai dengan 85% serta kebutuhan pH media tumbuh akan berkisar antara pH
5,0 sd pH 8,0.
Jamur merang dibudidayakan di dalam
bangunan yang disebut kumbung. Sesuai namanya jamur
ini tumbuh baik pada media merang dan jerami yang telah terkomposkan. Namun
praktik budidaya lebih lanjut juga mendapati jamur ini tumbuh baik pada kompos
sampah kertas, tandan kosong sawit, kompos batang pisang dan kompos bio massa
pada umumnya. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil
produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang.
Siklus Hidup Jamur Merang
Hifa adalah stuktur pada jamur yang
menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Kumpulan dari
beberapa hifa disebut miselium.
Perkembangbiakan jamur merang terbagi
menjadi 2, yaitu perkembangbiakan seksual dan perkembangbiakan aseksual
Tahap perkembangan jamur merang dimulai
saat hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid berkecambah dari basidiospora,
kedua hifa ini melakukan plasmogami, dimana terjadi peleburan antar sitoplasma
sehingga inti dari salah satu hifa pindah ke hifa lainnya dan membentuk hifa
dengan dua inti haploid (n) yang saling berpasangan yang disebut juga dengan
dikariotik.
Hifa haploid dikariotik akan tumbuh
menjadi miselium haploid yang dikariotik. Miselium dikaroitik tumbuh membentuk
badan buah yang disebut basidiokapr. Pada ujung-ujung hifa Basidiokarp terjadi
peristiwa kariogami (peleburan inti) sehingga membentuk basidium yang berinti diploid.
Inti diploid dalam basidium akan
membelah secara meiosis menjadi empat inti yang haploid (n). Basidium membentuk
empat tonjolan atau juluran yang disebut Sterigma pada ujung-ujungnya.
Salah satu inti haploid pada basidium masuk kedalam salah satu sterigma dan
berkembang menjadi basidiospora. Apabila basidiospora ini terlepas dari
basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, maka akan tumbuh menjadi hifa yang
haploid kembali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Total Tayangan Halaman
Pengikut
About Me
- Unknown
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar